Jongka Indonesia

Jongka Indonesia

PT. JONGKA INDONESIA merupakan salah satu pabrik terbesar dalam bidang industri metal, khususnya dibidang industri Bronjong Kawat Anyaman Mesin. Dianyam dengan mesin-mesin yang berstandar internasional, dan melalui control proses yang teliti sehingga bronjong Kawat produksi PT. Jongka Indonesia memiliki kualitas yang tinggi sesuai dengan Standart Nasional Indonesia No.: 03-0090-1999 tentang Bronjong Kawat.

Disamping itu, sebagai garansi terhadap kualitas produk kami juga ditandai dengan adanya sertifikat berstandart internasional yang dimiliki PT. Jongka lndoneisa yaitu sertifikat ISO 9001 : 2015 yang menjadikan kami selalu fokus terhadap kualitas produk kami untuk menjaga kepuasan terhadap pelanggan.

Aplikasi konstruksi gabion yang sangat umum digunakan adalah sebagai struktur penahan tanah, perkuatan tebing jalan, pelindung jembatan, pelindung tepian sungai, pelindung jalur kereta api, dll.

1. GROYNES / GROUNDSILL Adalah konstruksi gabion yang digunakan untuk mengatasi masalah erosi disepanjang aliran sungai, terutama di tikungan aliran sungai. Pemasangan groynes gabion akan memperlambat aliran arus air. Sehingga mengurangi gerusan air pada dinding tanggul sungai dan dapat mengumpulkan endapan lumpur di area tepi / dasar sungai

2. LINING (PELINDUNG TEPIAN SUNGAI) Aliran air dapat mengikis tepian sungai dan dapat membahayakan struktur tepi sungai karena pengikisan juga terjadi pada bagian pondasinya. Sehingga dapat mengkibatkan kegagalan struktur penahan tanah dan mengakibatkan longsornya tebing sungai tersebut. Susunan batu pada gabion yang masih berongga, dapat menjadi sarana tumbuhnya rumput-rumput, yang menjadikan struktur gabion menjadi solid dan kelihatan hijau asri.

3. RETAINING WALL Sebagai tembok penahan tanah terhadap tekanan tanah aktif dan beban-beban yang bekerja diatasnya. Konstruksi gabion yang berat akan memberikan momen guling yang besar dalam menahan kelongsoran yang mungkin terjadi.

4. PELINDUNG GORONG-GORONG Dikombinasikan dengan konstruksi gorong-gorong. Sebagai pelindung gorong-gorong menahan tekanan beban yang bekerja di atasnya sekaligus juga sebagai retaining wall.

5. PELINDUNG ABUTMENT JEMBATAN Mencegah gerusan pada bagian konstruksi jembatan yang sangat vital. Sehingga tidak mengganggu konstruksi jembatan secara keseluruhan akibat aliran air sungai pada bagian abutment tersebut.

6. SEBAGAI CEK DAM Menahan butiran-butiran tanah/pasir yang terbawa aliran air sungai sehingga mengendap dibangunan cek dam yang dibuat. Dan juga menaikkan muka air sungai pada bagian cek dam tersebut.

Có vẻ như bạn đang dùng nhầm tính năng này do sử dụng quá nhanh. Bạn tạm thời đã bị chặn sử dụng nó.

Jongka is one of the characters in Yakuza Kiwami 2.

Background Jongka food is the implementation of banka food in jongka, where in banka food stems from royal cuisine that has been passed on to yangban (nobleman) family. Jongka food is historically passed down, and connects different time periods between generations in the same spatial context of jongka, is a traditional Korean family system, where the eldest sons have kept their family lineage alive through generations dating over 400 years since the mid-Chosun era. Jongka bulcheonwi stems from Korea; however, its Confucian ceremonial culture now only remains in Korea. Methods This study examines the concept and formation process of jongka, and introduces everyday family food, as well as old cookbooks that contain their recipes. The bulcheonwi ceremony table-setting and ancestral ritual food, as seen in actual jongka sites, are also described. Results This study has examined 6 types of food in six different jongka houses, passed down through jongbu, were analyzed. Thus, the importance of discovering more jongka food, and recording such findings, is emphasized. Moreover, the bulcheonwi ancestral ritual food table setting through three-dimensional maps and a layout plan from two jongka ispresented. Pyeon (䭏) and jeok (炙), which are parts of ancestral ritual food, and carry different meanings for different families, were introduced, presenting examples from four jongka. Moreover, existing literature was assessed to identify the sources of jeok building principles and theoretical backgrounds. Conclusion Jongson and jongbu have protected the jongtaek (noble house), and inherited their family’s foods by living by bongjesa (奉祭祀) and jeopbinkaek (接賓客). It is important to continuously discover and record of jongka and ancestral ritual foods used in bulcheonwi. This study aims to allow society to perceive jongka as a unique Korean cultural heritage that all of society protects and shares, instead of regarding them as families with old histories. (For further clarification on the terms mentioned in this article, please see “Supplementary file”.)

%PDF-1.6 %âãÏÓ 1074 0 obj <> endobj xref 1074 12 0000000016 00000 n 0000003229 00000 n 0000003338 00000 n 0000003508 00000 n 0000003654 00000 n 0000003693 00000 n 0000003896 00000 n 0000003975 00000 n 0000004537 00000 n 0000007232 00000 n 0000007456 00000 n 0000000536 00000 n trailer <]>> startxref 0 %%EOF 1085 0 obj <>stream xÚìX{PSW?÷‘䆸᡽7"ºJCxhª›„Ø"—E‚ѦL(˜Æ®»FV]ëcææAŒHÛÔ…ª[ÛÅ­vU¨[ÛJ—ÎD¨LŠÔ²N�ÚŽÓ[Ü:Z·îZ»³;{ι——mÿÜÿ63Îù}ßï{üÎwÃ\ d3Z©›@¦> @f˜*Y³‚ ˜à/.ÉH- Ž„|`!F`¶NaZƒNÐÜ‘'dna»âú±U·çUlx°1»cÁé�•zÿñ¥aP(’ª@‡¦†yck°ðá/ÂÓ’¯ù[,c©7‰Lo~t—0$2ìµ9:‘dÀŇN¥‘ô¥W7e&)!hªäR�0cL‘«hÈK†M�GÇÌ®–äŠ×è¹Äð�–�æÝû(ª´Óˈ¾ä‹?¿É=`Ô…”nYmæÿCd›;&³Î& Ì+ÄψåÂ゘þ^c¼õ-3Jó¤Mˆesoƒ¬ãñù:*�x¼VtX]„é’¿b•>‹·.zÜ´lœí‘F=ƒ€°,jÒ÷–d8ºŽz !]6”zP%Ð,]–yô‹Ls:4Œ’UTP!â„0Ý2¼$¬æ”T˜0‚x°WxÌÉq CÊ°jŒð“¿úö§`AÛå·þÙù»Ïy~õçoWÞz²]qºµ±îîm©»›¿pÄZvÔÞ}#oÇÚÅùù;gß}oõ“Ÿ¤>x—^ÜyðαM;?]œkç•ñÓÏÃÝÒçW_ºûÞotýù7ÖU¿óÞõšê¶õ¾D_BJ–;ÜÛO&e¹Íc”JÇ”[²÷¶ª"õ „2Çz‚kîƒ _0wEZA¶ñtPóuö>Ð0ìV~,/—oH*xʯ2næ®ÇýÞx×¹ge¸¨-ÿ´+a=‹_=Ψ2 ™úϱE5ßѼjO¹îŠèÙM™©LÉ¥¤�§)ƒQF=+* �÷\g2ª�çŸÞ¿§Üôgè04Ž×»â¯bJ,òäòk¾ù Htì–@¼v™—±|£0Þ?üqˆg%e“.8·QA¬å:EæØ€å«5yY¾Å*m0ÕÉn“­áê¾hÑKÉÎpãø@æ…ts½-–0Ìœæ+Z‡w»eÄ«pÚšd#ª =Ë‹m'ö-¶¦ÊÅÓ.‡{É„èÉ1Õ…°�5r7âN™zºe^J{Ó¸ˆQ�3”’* ¼à",:ó5úzE€Q¸&$Dcõ.§½ËU3‡jÕ™¦�cMÌÕ‡6êÖ æ«Ú&ø^XĹ5ó3¨™Rß©ªE†ãs^ÍÎDýýFæèxÚaänÆu›>>[6ô{Ħ}ñÐÆo[ÕG&w¶Å[Ò¸«§˜aë*ÿ„­ÀܽÉc�QJö{P¹W±-a—ë�¶c—KÔJªz,³½‰-¢{ÛMìŸÆÙ•{¸gÿúɺœ;Ã`ÌãNóçZÁÇ u·×’¯ ïh4¾ ü= :Iç^¶ÀÆz#¬ÙÐèòbºâ˜“ó9°äÜ�.š…Ù¿6r·â¢fšßZÕÞåy¤|)ŒÂ6÷õ¨s£úÄ dóÜRc šÝ¨G1a°#âhÜnxŽFqxL]¶77pÏ9F¯Wª-`®ÅÊ�¹Ûqýæ,¨'r?º‡Qm«o‰'ÀB‰Øhã·V—‘‰lW£æB8Èb]&¢ þZÃAxQí Aº•ooõ[FFÓ!] mšõÜ«ÜÃ=·åSÔôìÍÊcë¹Yx+_jÛ|k·ÖPdbq×Ѥ';tì3ç¡í •�@Q¾i0çv+�|ÏÅÁïOF÷ÁÞ´‹û™s0´eÃÚò¹ÃìÍHO‘¤k«•ëc•Ìl�Ó:ÐÁÔ[×_~´âeºð+_¯ÑúÒË�ú”�Ëf;ï¹ÓŠdÝaýIûI_Äò·Î =û…uǦñ•6Tðhíɸóƒá×Xt·—$º y§Ò»ãêa�åÍoUÕ2,&ôAzî›6I8kI„ù4¤ �Kõ)}°#‰¾tzú¥ì+9±ø;]°ø¦óC¨?ÏëGS{Óx§‘»÷™yc·Š ¦@”]{ÆwÅ2r“�àQ¼ºpƒ,¿ #è¦!X{IU¯B7-Òù¦TDoöm«@'OÔ•wâ`óq+g!a}̧ggó/¹·Íƒ½é°ˆ7A*b*©8‹†!WÊž>™ˆæóÛMŸÃù|Øþ5šÏ]Ë7uô8‚h>߯ýNu>Ö€'Ë?ºp·lt,? f–éߪcÁB$ÈšÇÇóhø�‰yl·Ú…¦ »L€p4tHÈ`æÅv™1O½ðh„^¿“¶/ÜÏõë«è¼WW•ñ±9½4µyqM…º9æ‚m¥#æ:aeÓÀ±Bí%?‡ôû=yõ9–å?1¿ Þ&êáË…Çä–±BöДÞr݆3ÿMû%?RÛ&¢\~¹¼[Õh`?P£I† Wu(ñpЉÆô੶t2-ñpl²À>Ó¿ H<(OCö¬'®ÅÈÝø¡|¹@àw¿´â+5sêýLKÚ¼.£~ÇÀ�\¿Ûò/?©ŒwS!�úú;‹BxO…ð^?[H½^o á-(²ÙB¢r¦a²F$Ì)’¬½K$ ¹[¢‚ùØÂà½LÄ4n‘' zÁd¢#¬.·”h’�ª°¨ûÏË׈¥ŠaѪÁ+Q(ñ�æ{)§%³ÙÑŠ0Új³‡&”DÖçH=X§â3ÓÎÉÅ!\ÃÌ.A÷eÊqO¶@hC“� ÑN&¥ËCSyÀ�t€4Kº/¸‹TX